Kamis, 12 Juli 2012

III KESELAMATAN - 3. PERTOBATAN DAN PENGAKUAN.


      1.      PERTOBATAN DAN PENGAKUAN
     
     Kadang-kadang sebagian orang berusaha untuk memaafkan dosa. Seharusnya tidak demikian. Ketika Adam dan Hawa berdosa mereka membuat pilihan. Kita adalah makhluk ciptaan yang mempunyai kuasa memilih -  kita boleh memilih yang benar atau kita boleh memilih yang salah.

1.      Supaya diampuni dari dosa apa yang diperlukan?
“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” I Yohanes 1:9.

      2.      Kepada siapa dosa harus diakui?
“Dosaku kuberikan kepadaMu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: ‘Aku akan mengaku kepada Tuhan pelanggaran-pelanggaranku.’ Dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku.” Mazmur 32:5.
Catatan: Dosa-dosa pribadi harus diakui kepada Allah di dalam nama Kristus. Kristus adalah penengah antara Allah dan manusia. “jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.” I Yohanes 2:1, bagian terakhir. Semua dosa adalah melawan Allah dan harus diakui kepadaNya melalui Kristus. Lagi pula, dosa yang terbuka harus diakui secara terbuka, dan apabila kesalahan telah dilakukan kepada seorang, kesalahan itu harus diperbaiki kepada orang yang disakiti itu.

      3.      Apa yang harus mengakui pengakuan dosa yang benar?
“Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.” Amsal 28:13.
Catatan: Ketika orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptiskan oleh Yohanes ia katakan kepada mereka “jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.” Matius 3:8.

      4.      Siapa yang dipanggil Yesus kepada pertobatan?
“Karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” Matius 9:13, bagian terakhir.

      5.      Apa yang membawa orang kepada pertobatan?
“Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahanNya, kesabaranNya dan kelapangan hatiNya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?. Roma 2:4.

      6.      Apa sikap Allah terhadap pertobatan manusia?
“Tuhan tidak lalai menepati janjiNya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.” II Petrus 3:9. Tampak pertobatan dan pengakuan kebenaran berjalan bersama-sama. (II Timotius 2:25) Baca II Korintus 6:2.

      7.      Apa yang mengikuti pertobatan?
Paulus mengatakan “namun sekarang aku bersukacita, bukan karena kamu telah berdukacita, melainkan karena dukacitamu membuat kamu bertobat……..Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan.” II Korintus 7:9, 10.
Catatan: Perkataan asli untuk pertobatan di sini menunjukkan perubahan pikiran dan menghasilkan perubahan hidup, Dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan dan perpisahaan dari dosa dan penentuan yang kuat oleh anugerah Allah terutama untuk melawan pencobaan yang membawa kepada dosa.

      8.      Apakah Yudas bertobat dari dosanya?
“Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, dan berkata:’Aku telah berdosa karena menyerahkan dara orang yang tak bersalah.’ Tetapi jawab mereka: ‘Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!.’ Matius 27:3, 4.
Catatan: Perkataan untuk menyesal di sini hanya menunjukkan perubahan perasaan. Yudas mempunyai keinginan bahwa apa yang telah dilakukan seharusnya tidak dilakukan. Ia mengakui dosanya kepada teman-temannya bukan kepada Allah. Dukacitanya adalah dukacita yang “menghasilkan kematian.” (II Korintus 7:10).

      9.      Apakah Esau menyesali dosanya?
“Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan. Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mewarisinya dengan mencucurkan air mata.” Ibrani 12:16, 17.
Catatan: Esau tidak pernah menyesali dosanya. Ia menyesal karena telah menjual hak sulungnya. Dengan pilihannya sendiri tabiatnya telah menyimpang dan ia tidak menemukan jalan untuk memperoleh kembali hak kesulungannya yang telah diremehkannya itu.

      10.  Apa hasil pertobatan yang benar?
“Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan.” Kisah 3:19.
Catatan: Orang tidak dapat diampuni jika meneruskan untuk tidak bertobat, jika seorang melakukan apa yang tak dapat diampuni berarti ia telah tiba pada penolakan secara berkesinambungan kepada Allah sehingga hati dikeraskan dan tidak ada lagi sambutan kepada suara Allah. Tetapi jika seorang menyesali dosa-dosanya dan ingin bertobat serta mengakuinya, ini adalah bukti bahwa Roh Kudus masih bekerja dalam hatinya.

Kesimpulan

     Sebagai hasil pertobatan sejati ada sukacita di dalam sorga ( Lukas 15:7, 10). Ketika pencuri yang hendak mati itu mengakui dosa-dosanya dan bertobat Yesus memberikan jaminan keselamatan kepadanya (Lukas 23:43). Ketika Zakheus mengakui dosa-dosanya dan bertobat Yesus mengatakan. “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini.” Lukas 19:9.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar