Senin, 24 September 2012

IV. 4. MENGAPA YESUS MENGAJAR DALAM PERUMPAMAAN

MENGAPA YESUS MENGAJAR DALAM PERUMPAMAAN

Dalam pengajaranNya Yesus menggunakan cerita-cerita. Ini bukan hanya membangkitkan perhatian dengan segera tetapi juga menguasai perhatian orang-orang yang mendengar. Itu adalah suatu metode yang menolong untuk memberikan kesan kebenaran yang tidak dapat dihilangkan pada pikiran.

1. Mengapa Yesus berbicara dalam perumpamaan?
"Maka datanglah murid-muridNya dan bertanya kepadaNya: 'Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?' Jawab Yesus: 'KEpadamu diberi karunia utnuk mengetahui rahasia kerajaan, tetapi kepada mereka tidak. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai apapun juga dan ada padanya akan diambil dari padanya. Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar mereka tidak mendengan dan tidak mengerti." MAtius 13:10-13.
Catatan:  Ketika Ia mengajar dalam perumpamaan, orang-orang yang ingin mengetahui apa yang diajarkan Yesus dengan mudah dapat memahaminya. Tetapi, metodeNya yang menggunakan perumpamaan mudah menutupi kebenaran dari musuh-musuhNya yang ingin mempersalahkan Dia.

2. Dari mana diperoleh Kristus cerita-cerita yang Ia ceritakan itu?
Biasanya cerita-ceritaNya diambil dari alam, hal-hal yang dikenal oleh para pendengarNya, Ia berbicara tentang lalang (Matius 13:24-30), tentang pohon ara yang tidak berbuah (Lukas 13:6-9), domba yang hilang (Matius 18:12-14), penabur (Markus 4:3-9), biji sesawi (Lukas 13:18, 19), pohon ara (Matius 24:32-33). Banyak dari perumpamaanNya berhubungan dengan bermacam-macam pengalaman kehidupan seperti para pekerja kebun anggur (Matius 20:1-16) sepuluh anak dara (Matius 25:1-13), atau rumah di atas batu dan pasir (Lukas 6:47-49).

3. Seringkah Yesus mengajar dengan perumpamaan?
"Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan tanpa perumpamaan suatupun, tidak disampaikanNya kepada mereka." MAtius 13:34.
Catatan: Setelah Yesus mengajar dalam perumpamaan Dia sudah menggenapi nubuatan yang disebutkan dalam Mazmur 78:2 di mana Daud telah meramalkan Kristus menggunakan metode ajaran ini.

4. Untuk memahami kebenaran prinsip dasar apa yang disebutkan Yesus?
"Barangsiapa mau melakukan kehendakNya, ia akan tahu entah ajaranKu ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diriKu sendiri." Yohanes 7:17.
Catatan: Satu kali Yesus memberikan pertanyaan. "Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasaKu?" Kemudian Ia memberi jawabnya: "SEbab kamu tidak dapat menangkap firmanKu." Yohanes 8:43. Syarat mutlak kepada pengertian akan kebenaran ialah penyerahan dan dedikasi kepada Allah. " Barangsiapa berasal dari Allah, ia mendengarkan firman Allah; itulah sebabnya kamu tidak mendengarkannya, karena kamu tidak berasal dari Allah." Yohanes 8:47.

KESIMPULAN
Ingat bahwa kebanyakan perumpamaan mengajarkan satu kebenaran. Beberapa tahun kemudian para pendengarNya dapat melihat beberapa hal yang digunakan Kristus dalam perumpamaan-perumpamaanNya, lalu mengingat ajaranNya. Ajaran perumpamaan membuat orang memberikan pertanyaan. Metode Kristus meanrik semua golongan manusia.

IV. 3. TRINITAS-HIDUP DAN AJARAN YESUS

TRINITAS

KeAllahan terdiri dari tiga oknum. Ajaran Trinitas adalah salah satu dari azas KeKristenan. Banyak yang menyangkal Keallahan atau Ketuhanan Kristus, Sebagian orang menganggap bahwa Yesuslah Allah satu-satunya. Jika ini benar, maka ada suatu waktu di mana Allah tidak ada ketika Yesus mati di kayu salib dan tidur dalam kuburan hingga hari ketiga. Alkitab menunjukkan bahwa Allah senantiasa ada. "Bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah." Mazmur 90:2, bagian terakhir.

1. Apakah Kristus mempunyai sifat-sifat keallahan?
"Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan keAllahan." Kolose 2:9.
Catatan: Paulus menjelaskan bahwa kepenuhan kuasa-kuasa ketuhanan dinyatakan dalam Kristus. Kuasa-kuasa itu mencakup setiap sifat Ketuhanan seperti martabat, wibawa, keunggulan, kuasa menciptakan dan mengatur dunia, tenaga untuk menopang dan mengatur alam semesta, kasih untuk penebusan manusia, kebijaksanaan untuk melengkapi semua keperluan manusia dan juga keperluan semua mahkluk. Karena semua sifat-sifat Ketuhanan ini terdapat dalam Kristus, kesimpulan adalah bahwa Keallahan lebih dari satu orang (oknum)

2. Berapa pribadi yang berbeda terdapat dalam Keallahan itu?
"KArena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus." Matius 28:19.
Catatan:  Ayat ini menyatakan tiga nama. KArena Bapa dan Anak adalah oknum yang berlainan kita beralasan menyimpulkan bahwa Roh Kudus juga adalah oknum yang lain.

3. Apa hubungan angoota-anggota Keallahan?
a. Allah Bapa adalah Kepala alam semesta termasuk Anak Allah. Yesus mengatakan, "Aku pergi kepada BapaKu, sebab Bapa lebaih besar dari pada Aku." Yohanes 14:28. Baca 1 Koreintus 11:3.
b. Yesus Kristus adalah Anak Allah yang satu-satunya dan kekal. Baca Yohanes 3:16; Mikha 5:2.
c. Roh Kudus adalah oknum ketiga dari Keallahan, Dia bekerjasama dengan Bapa dan Anak Baca kejadian 1:2.
Catatan: Untuk melaksanakan rencana keselamatan dan menyanggupkan manusia untuk lebih mengetahui persoalan yang dilibatkan anggota-anggota Ketuhanan telah mengambil posisi tertentu. Allah Bapa membentangkan pandangan Ketuhanan mengenai dosa dan keselamatan. Allah Anak yang telah menjelma, telah melaksanakan penebusan untuk dosa oleh kematianNya dan berdiri sebagai kepala wakil manusia di hadapan Allah. Sebagai wakil kita, Ia menolong kita untuk mengetahui Allah sebagai bapa kita. Baca Yohanes 20:17, Allah Roh Suci mempergunakan keselamatan kepada hati manusia dengan menobatkan dan mengubah - keselamatan yang hanya dibuat oleh Allah Anak dalam kehidupan dan kematianNya yang menebus.

4. Apakah sebagian dari sifat-sifat Ketuhanan?
Allah adalah:
a. MAhakuasa (Wahyu 19:6; Ayub 11:7).
b. HAdir di mana-mana - menjelajah seluruh bumi (II Tawarikh 16:9; Zakaria 4:10).
c. Mahatahu (I Timotius 1:17; Ayub 24:1; 32:8).
d.  Tetap (Ibrani 6:17)
e.  KEkal (I Timotius 1:17; MAzmur 10:16; DAniel 7:14; WAhyu 11:17).
f.  Kasih (I Yohanes 4:8)
j. Murah hati (Keluaran 34:6).
h.  Adil (Ulangan 32:4; Wahyu 15:3).
i. Benar (Ezra 9:15, Nehemia 9:7, 8).

5. Apakah Kristus sama-sama ada dengan Bapa dari kekekalan?
Baca Yohanes 1:3, 14.

6. Apakah anggota ketiga dari Keallahan, Roh Kudus, satu oknum?
a. Dia adalah oknum yang lain - "penolong yang lain" (Yohanes 14:16,17)
b. Dia mempunyai sifat-sifat kepribadian, seperti:
     (1) Pikiran dapat diantarai (Roma 8:26)
     (2) Kehendak, Dia dapat memilih (I Korintus 12:11)
     (3) DApat didukakan (Efesus 4:30)
     (4) Dapat didustai (Kisah 5:3,4)
     (5) Dapat dihina (Ibrani 10:29)
c.  Dia dihubungkan dengan anggota-anggota Keallahan lain dalam rumus baptisan dan dalam doa ucapan syukur rasul-rasul (Matius 28:20; II Korintus 13:14).

7. Apakah pekerjaan masing-masing anggota Keallahan bertalian dengan rencana keselamatan?
a. Pekerjaan Bapa
    (1) Dia memberikan AnakNya (Yohanes 3:16)
    (2) Dia mengampuni dosa (Mikha 7:18)
b. Pekerjaan Anak
    (1) Kristus menyelamatkan dari dosa (Matius 1:21)
    (2) Dia mengantarai kita (! Yohanes 2:1, 2).
c. Pekerjaan Roh Kudus
    (1) Dia mengilhami nabi-nabi (II Petrus 1:21)
    (2) Dia menginsafkan dunia akan dosa (Yohanes 16:8)
    (3) Dia memimpin ke dalam kebenaran (Yohanes 16:13)
    (4) Dia mendatangkan kelahiran baru (Yohanes 3:3-8)

KESIMPULAN
Ketiga mahkluk ilahi dari Keallahan adalah satu dalam sifat, tabiat dan maksud. Namun Allah Anak dengan sukarela menggantungkan diriNya kepada Bapa supaya Ia dapat mengambil sifat manusia. Dia telah menebus dosa-dosa kita, dan berdiri sebagai kepala wakil kita di hadapan Allah. Ketika Allah memberikan AnakNya (Yohanes 3:16), Dia memberikanNya untuk selama-lamanya. Ketergantungan Juruselamat ilahi kita akan kekal (I Korintus 15:18-24).

Walaupun pikiran kita yang terbatas tidak dapat memahami hal-hal yang tidak terbatas, namun kita mempunyai cukup informasi untuk mengetahui Keallahan yang berusaha menyelamatkan kita dari dosa dan menjamin suatu tempat bagi kita dalam kerajaan Allah.